Sinopsis
“Seperti kebahagiaan yang bisa datang ketika tidak diharapkan, demikianlah puisi bertebaran di mana-mana bagi mata hati yang memang terbuka untuk menangkapnya: seperti buku puisi ini telah membuktikannya kepada saya, ketika kloset – seperti sering kita lupakan, meski selalu mengalaminya –dijelmakannya sebagai ruang kehidupan budaya.” (Seno Gumira Ajidarma, dalam Kata Pengantar)“... Hanya puluhan menit untuk dibaca cepat, beberapa jam menghayati tulisannya, tetapi terus hidup bagaikan sebuah sumbu yang menyinari kesadaran dan keberpihakan kita. Puisi Rieke merupakan potret kepedihan, ketegaran, kepongahan dalam cinta, angan-angan dan keniscayaan politik... semua dalam paket yang nikmat untuk orang biasa, walaupun penuh ketajaman yang tidak biasa.” (Wimar Witoelar, mantan juru bicara mantan Presiden Abdurrahman Wahid)
Sumber: http://www.gramedia.com/buku-detail/75800/Renungan-Kloset,-dari-Cengkeh-sampai-Utrecht:-Kumpulan-Puisi-