Marissa Haque dan Ikang Fawzi dalam Hobi Membaca

Marissa Haque dan Ikang Fawzi dalam Hobi Membaca
Marissa Haque dan Ikang Fawzi dalam Hobi Membaca

Marissa Haque dan Ikang Fawzi dalam Hobi Membaca

Marissa Haque dan Ikang Fawzi dalam Hobi Membaca
Marissa Haque dan Ikang Fawzi dalam Hobi Membaca

Buku Kedua Marissa Haque diterbitkan oleh PT. ROSDA KARYA Bandung

Buku Kedua Marissa Haque diterbitkan oleh PT. ROSDA KARYA Bandung
Buku Kedua Marissa Haque diterbitkan oleh PT. ROSDA KARYA Bandung

Rabu, 17 Agustus 2011

Kehidupan Silaturahim Kami dalam Jumpa Keluarga Besar Christian Gonzales: Marissa Haque & Ikang Fawzi


Liputan6.com, Jakarta:
Sumber (1):  http://tv.liputan6.com/main/read/8/1061798/0/ketika-para-selebritis-saling-mengagumi

Sumber (2):  http://id.berita.yahoo.com/foto/ketika-p…
13th Agustus 2011, posted in My Family Story

ikang-fawzi-gonzales-marissa-haque-eva-siregar-golzales-isabela-fawzi
Diam-diam istri pesepakbola nasional Christian Gonzales, Eva Gonzales, mengagumi pasangan artis senior Ikang Fawzi dan Marissa Haque. Eva pun mengundang artis idolanya itu untuk menghadiri acara ulang tahun putri pertamanya, Amanda Gonzales, yang ke-17. Eva mengaku tidak menyangka jika pasangan yang kini lebih aktif bergelut di dunia politik itu mau hadir di pesta ulang tahun anaknya.

“Ini idola saya sama suami saya. Ini bener-bener reunian dari saya kecil mereka bener-bener udah di langit. Jadi mana mungkin kenal sama saya,” puji Eva Gonzales kepada pasangan yang kini masih tampak mesra, seperti ditayangkan Status Selebritis di SCTV, Sabtu (13/8).

Ternyata, Ikang dan Marissa juga nge-fans dengan perfoma Christian Gonzales di lapangan. Baik Ikang maupun Marissa pun ikut memuji idolanya itu. “Kita tuh seneng banget sama Christian Gonzales apalagi waktu kemaren membela Indonesia. Di saat Indonesia tengah lesuh, Gonzales mampu mengangkat kembali nama timnas Indonesia,” puji pria yang bernama lengkap Ahmad Zulfikar Fawzi.(APY/ANS)

“Keluarga Gonzales Timnas yang Sangat Ramah: Marissa Haque & Ikang Fawzi”

Sumber:http://chikitafawzi.blogdetik.com/2011/08/13/keluarga-gonzales-timnas-yang-sangat-ramah-marissa-haque-ikang-fawzi/

Kehidupan Silaturahim Kami dalam Jumpa Keluarga Besar Christian Gonzales: Marissa Haque & Ikang Fawzi

Minggu, 14 Agustus 2011

"Insya Allah Buku BIL (Brother in Law) Sebentar Lagi: dalam Marissa Haque Fawzi"



"BIL (Brother in Law) Lovers: dalam Marissa Haque Fawzi"
Yuk gabung dengan BIL Lovers (the Brother in Law) dengan Ikang Fawzi, Ekki Soekarno, dan Gilang Ramadhan.
Kindly please enter this address mentioned, as follow: http://www.youtube.com/watch?v​=_sALdI_Lwwc,  
 Regards, Marissa Haque Fawzi

Senin, 11 Juli 2011

Musik-Lagu-Syair dari BIL Project bersama Penerbit Gramedia: Insya Allah Jadi Buku

  Ikang Fawzi-Ekki Soekarno-Gilang Ramadhan

Ikang Fawzi is Back!


YA, rocker matang era-80an itu rupanya gatal berteriak dan berjingkrak seperti pada masa kejayaaanya dulu. Suami aktris senior Marissa Haque itu memutuskan untuk kembali eksis di industri musik Tanah Air.

Ikang-Fawzi-Anggie-BI"Main musik itu suatu berkah untuk orang lain, makanya saya pun merasa bersalah kalau enggak bisa menghasilkan sebuah karya lagi, jadi saya putuskan untuk aktif (menyanyi) lagi," bilang Ikang saat menggelar konser "Go Clean" di Gedung Bentara Budaya, Palmerah, Jakarta Barat, baru-baru ini.

Akan tetapi, rocker yang identik dengan lagu Preman itu tak kembali ke panggung musik dengan bersolo karier. Kali ini, dia turut mengajak saudara-saudara iparnya, yakni Ekki Soekarno (suami Soraya Haque) dan Gilang Ramadhan (suami Shahnaz Haque) membentuk sebuah band bernama Brother In Law (BIL) Project.

Konsep untuk membentuk band dengan saudara ipar sudah lama direncanakan pria berusia 51 tahun ini. Namun, baru tahun ini pelantun soundtrack film legendaris Catatan Si Boy itu berhasil mengajak mereka mengeluarkan sebuah album.

"Kita udah dari 10 tahun lalu ngeband bareng, tapi baru bisa bikin album ya sekarang. Karena memang semakin tua kesibukan bukannya makin berkurang, malah bertambah. Jadinya agak susah untuk bisa ketemu setiap hari di studio," papar Ikang.

Bersama Ekki dan Gilang di BIL Project, Ikang berhasil merilis single berjudul Hancur Hatiku. Melalui lagu tersebut, Ikang kembali menyuguhkan nuansa musik rock ala tahun 1980-an.

"Tiga Ipar Berbahasa Perancis Haque Bersatu dalam BIL Project (the Brother in Law)"

Senin, 27 Juni 2011

Ikang Fawzi Bikin Buku Properti dan Hiburan: Tribun Timur Makassar (dalam Marissa Haque)

Tribun Timur - Jumat, 11 Maret 2011 00:18 WITA

MAKASSAR, TRIBUN-TIMUR.COM - 

Sumber: http://makassar.tribunnews.com/2011/03/11/ikang-fawzi-bikin-buku-properti-dan-hiburan
Penyanyi rock Ikang Fawzi mengaku sedang menggarap buku Propertitainment yaitu tentang properti dan entertainment, sesuai dengan usaha yang sedang digelutinya sekarang. Buku ini digarapnya bersama dengan istrinya, Marissa Haque.

"Dalam waktu dekat saya berencana meluncurkan buku tentang proses kreatif Mas Ikang dalam bermusik. Sebelumnya saya menulis buku berjudul Bahasa Kasih tentang pengajaran bahasa Inggris Bagi Tuna Rungu dan Aminah tentang anak-anak dan lingkungan hidup," ungkap Marissa yang juga pernah mencalonkan diri sebagai Gubernur Banten.

Marissa datang ke Makassar sebagai Duta LP3I. Selama di Makassar, Marissa berpromosi tentang LP3I dan tuntutan zaman yang membutuhkan tenaga kerja yang andal. Menemani Marissa, Ikang juga mengunjungi Trans Studio Theme Park.

Dalam kunjungannya ke Trans Studio, Ikang sempat malantunkan dua lagu yang berjudul It's My Life yang dipopulerkan Bon Jovy dan Munajat Cinta yang dipopulerkan The Rock. Ikang juga memiliki hubungan keluarga dengan Ishadi SK, salah satu pengelola Trans Corp.(*)

Penulis : Edi Sumardi
Editor : Amir Pallawarukka

"Ikang Fawzi Bikin Buku Properti dan Hiburan: Tribun Timur Makassar (dalam Marissa Haque)"

Rabu, 22 Juni 2011

Alhamdulillah Penerbit Republika Menawarkan Menerbitkan Thesis MBA ku: Marissa Haque Fawzi

becak-mursida-rambe-marissa-haque-bmt-beringharjo-_489x480
Alhamdulillah melalui Mas Guntur Subagja, MSi, alumni dari Kajian Timur Tengah Universitas Indonesia-- temanku sesama pengurus MES (Masyarakat Ekonomi Syariah)--mengatakan bahwa Penerbit Republika telah menyatakan sangat tertarik untuk menerbitkan Thesis MBA ku menjadi buku bacaan ilmiah-populer. Insya Allah bersama Mas Guntur Subagja, kami  akan tandem menuliskannya ke dalam bahasa yang lebih mudah dicerna umum atau tidak terlalu ilmiah. Sehingga diharapkan agar pengetahuan masyarakat luas di manapun berada terkait pengetahuan serta informasi BMT atau Baitut Tamwil atau Baitul Maal wa Tamwil dapat menjadi lebih luas adanya.  Mohon doanya dari para pengunjung di blog ini sekalian, agar insya Allah kami tak terkendala apapun di dalam pengimplementasian nawaitu ikhlas serta ide kami dalam melangkah menuju dakwah bil hal terkait ekonomi mikro sistem Islam  ini. 

Bahkan Pak Dr. Fahmi Radhi salah seorang dosen senior FEB UGM pendiri The Mubyarto Institute sangat tertarik untuk menjadi pembaca pertamanya. Eh...iya..ya...kenapa ndak diminta saja beliau untuk menuliskan endorsement bagi buku yang akan Mas Guntur dan saya tuliskan bersama tersebut ya? Selain tentunya Prof. Dr. Basu Swasta Dharmmestha. Saya coba sms beliau siang ini deh...insya Allah beliau berkenan adanya...
Allahu Akbar!
 

bmt-beringharjo-yogyakarta-mas-rury-marissa-haque-2008_612x480_640x480 
Wuih! Alhamdulillah ... Thesis MBA-ku Selesai Juga!

lndah nian memperhatikan semangat wirausaha di Pasar Beringharjo, Yogyakarta selama ini. Semangat yang selalu hidup, menghidupkan semangatku yang sangat sering on-off-on-off terkait melakukan pembelaan terhadap masyarakat mikro di seluruh Indonesia.

Kala negara tidak seratus persen melakukan keberpihakan kepada masyarakat yang berada dalam skala hampir 80% dari total penduduk NKRI--mereka yang berada di jejaring masyarakat kelas mikro. Dan para penyelenggara lainnya seakan hanya melirik dengan sebelah mata belaka, memang tidak mudah untuk tetap "hanif" berada pada jalur ini serta berkelanjutan!

melepas-lelah-sblm-menghadap-prof-dr-basu-swastha-bersama-ra-menik-kodrat-dan-mb-nani-um-bmt-brghrj

Semangat dakwah bil hal, yang kuyakini, baru sekedar berada dalam tahapan ini. Namun, daripada tidak sama sekali, lumayan jugalah bagi 'sekedar' menambah 'bargaining position' pada kedua malaikat Munkar dan Nakir, kelak dalam perjalanan menuju Al Jannah.

marissa-haque-prof-dr-basu-swatha-dharmmestha-konsultasi-thesis-bmt-dan-strategi-marketing-feb-ugm-juni-2011 

Prof. Dr. Basu Swastha Dharmmestha sang Begawan Ilmu Marketing Strategic temannya Pak Prof. Philip Kottler, Phd yang disayang Allah beserta Meta Thereskova dan segenap keluarga Pak Basu sekalian. Kak Mursida Rambe dan Mas Umar, Mas Rury Febrianto, dan segenap pemangku kepentingan Lembaga Keuangan Mikro Syariah Non-bank BMT Beringharjo yang selalu setia meniupkan semangat terus berkarya dalam ridho Allah. BMT Centre dan segenap jajarannya. Pak Dr. Aries Mufti (KAGAMA) dengan wawasan ekonomi mikronya, serta Pak Prof Gunawan Sumodiningrat yang pertama memberikan surat rekomendasi bagiku dan Ikang Fawzi suamiku bagi prasyarat dapat diterimanya sebagai mahasiswi pasca sarjana FEB UGM. Mas Guntur Subagja sesama pengurus MES (masyarakat ekonomi syariah) bidang Promosi dan Diseminasi Informasi. Bapak Dr. Muliaman Hadad Deputy Gubernur Bank Indonesia dan Bang Dr. Mulya Siregar Direktur Syariah Bank Indonesia...daaaan... RA Menik Haryani Kodrat serta Dede Dellu yang selalu setia menemani dikala suka dan duka dalam proses pembuatan thesis MBA dari FEB UGM ini.

May Allah bless you all...
Terimakasih banyak untuk semuanya... semuanya... semuanya... 

riset-pasar-beringharjo-bersama-uni-ira-marissa-haque-feb-ugm-juni-2011 
"BMT dalam Semangat Dakwah Bil Hal": Marissa Haque Fawzi

Rabu, 15 Juni 2011

Pustaka Islam dan Jilbab sebagai "Positive Influence" untuk Kiki Kami: Ikang Fawzi & Marissa Haque

Chikita Fawzi, Ikang Fawzi dan Hadiah Kamera dari Ibu Marissa Haque, Screen shot 2011-06-16 at 12.18.20 AM

Fabiayyi ala'irobbi kumma tukadzdzibaaan...
ni'mat mana lagi yang akan engkau dustakan wahai manusia... Tidak ada Ya Allaaah...tidak adaaaa...
"Chikita Kami yang Kini Berjilbab di Malaysia: Marissa Haque & Ikang Fawzi"
Sumber:http://marissahaque-kiki-inspirasi.blogspot.com/

Jumat, 10 Juni 2011

A Tribute to Rinto Harahap: IzHarry Agusjaya Moenzir

Sangat terharu membaca perjuangan cinta dan harapan dalam lingkup berkesenian-suara dan industri rekaman lagu Bang Rinto Harahap dan Mbak Lolita istrinya.

Dalam sehari selesai kubaca buku atau memoar yang ditulis oleh kawanki Izahary Agusjaya asal Medan mantan penyiar Radio Prambors yang terkenal sekali dulu itu... sukses selalu untuk semuanya ya...
Gelas-Gelas Kaca: Tribute to Rinto Harahap

Gelas-Gelas Kaca: Tribute to Rinto Harahap


Oleh IzHarry Agusjaya Moenzir 

Karlinah Wirahadikusumah Bukan Sekedar Istri Prajurit: Herry Gendut Janarto

Sinopsis

Melalui buku ini Karlinah merangkum berbagai kesaksian hidupnya yang sarat dengan pengalaman jenaka, ganjil, sekaligus mencekam. Masa pacaran yang hanya dalam hitungan hari, masuk ke Jakarta ketika masih lengang dan menegangkan, situasi awal Oktober 1965 yang bikin keder, masa-masa erat lekat di Angkatan Darat, juga ketika harus bergulat menghadapi kanker ganas yang mengancam jiwanya. Tak ketinggalan, ia sodorkan kiat-kiat dan etiket jitu seni bergaul sebagai pribadi yang utuh.

Alberthiene Endah sang Penulis Favorit Kami: Marissa Haque & Isabella Fawzi

Alberthiene Endah

Biografi

Menulis serial Lajang Kota adalah hiburan tersendiri bagi Alberthiene Endah. Penulis kelahiran Bandung 16 September ini mengaku menulis novel-novel MetroPop adalah relaksasi di tengah kesibukannya di bidang jurnalistik dan menulis biografi.

Selain novel ringan Jodoh Monica, Cewek Matre, dan Dicintai Jo, penulis sudah menghasilkan novel psikologi, Jangan Beri Aku Narkoba... (JBAN) yang difilmkan dengan judul Detik Terakhir. Novel JBAN, berhasil menggaet dua penghargaan. Oktober 2004, JBAN mendapat penghargaan khusus dari Badan Narkotika Nasional (BNN) dan Fan Campus dalam upaya pemberantasan narkoba. Mei 2005, JBAN terpilih sebagai Juara Pertama Adikarya Award 2005 IKAPI.

Alberthiene juga menjadi produser dan penulis biografi diva kondang Krisdayanti dalam Seribu Satu KD, biografi politikus Dwi Ria Latifa, dan biografi raja sinetron Raam Punjabi. Ia juga menulis cerita/skenario untuk pergelaran drama musikal Guruh Soekarno Putra, bertajuk Mahadaya Cinta. Saat ini, sarjana Sastra Belanda lulusan UI ini, tengah mempersiapkan skenario beberapa film layar lebar dan novel-novelnya yang berikut.

Memiliki pengalaman delapan tahun bekerja di majalah FEMINA, kini penulis bekerja sebagai Redaktur Pelaksana majalah PRODO, mengajar jurnalistik di Indonesia International Fashion Institute, membentuk sekolah menulis FUN WRITING bersama Guruh Soekarno Putra, dan sesekali mondar-mandir ke Timor Leste untuk bisnis kecilnya. Waktu luangnya dipakai untuk shopping, nonton HBO, dan traveling.

Chrisye Sebuah Memoar Musikal: Alberthiene Endah


Sinopsis

Chrisye adalah satu dari sangat sedikit penyanyi yang menguasai berbagai zaman. Kebertahanannya di kancah musik negeri ini karena ia memiliki kelebihan yang sulit ditandingi. Chrisye adalah penyanyi dengan daya tarik suara yang luarbiasa. Alunan suaranya yang begitu lembut dan empuk menjadi ciri khas Chrisye.

Buku ini berisi kisah-kisah inspiratif sejak Chrisye memulai karier menyanyinya sampai sukses menjadi penyanyi yang digemari semua generasi. Ada banyak pengalaman dan tips dari kisah-kisah ini, bukan hanya bagaimana menghadapi dunia musik dan hiburan, namun juga bagaimana menyikapi kehidupan. Semua kisah belum pernah dipublikasikan sebelumnya.

***


Buku ini mampu menjadi sumber inspirasi bagi siapa pun yang ingin melihat hidup sebagai sesuatu yang harus disikapi dengan kesungguhan.

Alex Kumara - CEO antv

Okky Asokawati: Jangan Menoleh Ke Belakang


Oleh Muara Bagdja

Sinopsis

Kekuatan Mimpi, Ketekunan, dan Kemauan untuk Mencapai Sukses sebuah memoar Inspirasional

"Saya kaum akan kegigihan dan visinya"
Samuel Wattimena - perancang busana

"Saya melihat, secara karir Okky tidak memuncak, tapi stabil, konstan, datar. Pada akhirnya dia mengundurkan diri, tidak drop.
Kata kuncinya: Selain di catwalk, dia juga merambah bidang lain. Jadi dia tidak mati di atas panggung peragaan, tapi belajar terus memasuki dunia baru."
Darwis Triadi - fotografer

"Diantara mahasiswa yang saya bimbing skripsinya, Okky termasuk yang cepat menyelesaikannya. Dia pandai secara akademis."
Sarlito Wirawan Sarwono - guru besar Fakultas Psikologi UI

***


Okky yang pemalu berhasil menjadi putri remaja pada tahun 1977. Okky yang merasa kurang percaya diri bisa bertahan di panggung peragaan (1980-1990). Okky yang ketika SD menyadari bahwa ia tidak pintar, berhasil menyelasaikan kuliah di Fakultas Psikologi UI dengan baik. Semua itu dicapai dengan usaha yang sungguh-sungguh dan tak kenal lelah. Bagaimana ia bak "tinta pengisap" selalu menyerap pengetahuan dari orang sekitarnya. Bagaimana ia mencapai impiannya, semua diceritakan dengan jujur dalam buku ini.

Renungan Kloset, dari Cengkeh sampai Utrecht: Kumpulan Puisi (Rieke D Pitaloka)


Oleh Rieke Diah Pitaloka

Sinopsis

“Seperti kebahagiaan yang bisa datang ketika tidak diharapkan, demikianlah puisi bertebaran di mana-mana bagi mata hati yang memang terbuka untuk menangkapnya: seperti buku puisi ini telah membuktikannya kepada saya, ketika kloset – seperti sering kita lupakan, meski selalu mengalaminya –dijelmakannya sebagai ruang kehidupan budaya.” (Seno Gumira Ajidarma, dalam Kata Pengantar)

“... Hanya puluhan menit untuk dibaca cepat, beberapa jam menghayati tulisannya, tetapi terus hidup bagaikan sebuah sumbu yang menyinari kesadaran dan keberpihakan kita. Puisi Rieke merupakan potret kepedihan, ketegaran, kepongahan dalam cinta, angan-angan dan keniscayaan politik... semua dalam paket yang nikmat untuk orang biasa, walaupun penuh ketajaman yang tidak biasa.” (Wimar Witoelar, mantan juru bicara mantan Presiden Abdurrahman Wahid)

Sumber: http://www.gramedia.com/buku-detail/75800/Renungan-Kloset,-dari-Cengkeh-sampai-Utrecht:-Kumpulan-Puisi- 

Pustaka Syakir Sula untuk Para Pembaca Sekalian: Marissa Haque & Ikang Fawzi

Ikan Laut Tak Selalu Ikan Asin

mcu-of-marissa-haque-duta-mes-buku-syakir-sula-marketing-bahlul13


 Tulisan ini saya persembahkan untuk sahabat dan salah seorang Guru Ekonomi Syariahku Mas Syakir Sula yang saya ibaratkan sebagai ikan berenang dilaut namun tidak serta merta menjadi ikan asin.

Marketing Bahlul, demikian nama judul dari sebuah buku saku hasil karya Mas Syakir Sula yang terakhir terbitan Raja Grafindo Persada pada akhir tahun 2008 lalu. Rasanya tak berlebihan bila saya menganjurkan para pembaca blog saya kali ini untuk dapat memilikinya dijaringan toko buku terdekat dimanapun anda berada diseluruh Indonesia. Kenapa saya ingin sekali anda sekalian membaca buku setebal 370 halaman ini? Pertimbangan saya antara lain adalah sebagai berikut:

Pertama, ketika dunia dimana kita bertempat tinggal sekarang ini sudah terasa sangat bergetah, diantara rasa keputus asaan tempat bergantung satu-satunya hanyalah kepada The One and The All Mighty semata, Allah SWT Jalal Jalalu; Kedua, disaat kita sangat bersedih ternyata sebenarnya kita tidak pernah benar-benar sendirian karena ada Allah SWT bersama kita dan bekerja melalui ion-ion diudara yang merupakan kamera-Nya. Dan Ia lebih dekat dari urat leher kita; Ketiga, didalam menjalani kehidupan ini menjadi khalifatullah, kita tidak harus terjerumus kedalam sebuah sistem maksiat yang sangat jelas dilarang didalam Al Quran dan dijelaskan didalam Al Hadist. Buku berjudul ”Marketing Bahlul” tersebut diatas mengajarkan memberi penjelasan tanpa mengajari kita bagaimana ibarat ikan berenang didalam lautan tapi tidak harus menjadi ikan asin yang tergarami oleh asinnya air laut.

Diminta untuk menjadi salah seorang endorser pada halaman belakang buku tersebut sekaligus menjadi salah seorang pembicara utama bersanding dengan para Kekasih Allah penggerak Sistem Ekonomi Syariah sekelas Mas Adiwarman, membuat saya full konsentrasi menjalankan fungsi sebagai Duta MES (Masyarakat Ekonomi Syariah) didalam menjelaskan kebaikan Islam rahmatan lil alamin.

Islamophobia dinegeri barat memberikan peluang bagi ummat Islam untuk menunjukkan bahwa bukan seperti itu image negatif yang diajarkan untuk kita semua ummat Islam diseluruh dunia. Rasa keterpanggilan yang tinggi membuat saya yang terlahir sebagai Islam karena dilahirkan dari kedua orang tua yang Islam mencari makna hakiki Islam sebanyak-banyaknya. Berlalunya usia seakan sedang lari sprint dan marathon, membuat semangat saya seakan tidak ingin terkalahkan oleh usia didalam mengejar ilmu Allah yang diturunkan melalui wahyu terakhir kepada Rasulullah Muhammad SAW.

Didalam kegigihan mencari ilmu Allah sebanyak-banyaknya inilah saya dipertemukan-Nya dengan pada Kekasih-Nya yang lain. Ibarat ketok bambu permainan desa disaat saya masih tinggal di Palembang Sumatra Selatan saat kecil dulu, dari mulut kemulut pertalian silaturahim ini menjadi semakin panjang saja barisannya. Tentu rasa bahagia mendalam serta rasa syukur tak berkesudahan menjadi semakin sering terucapkan. Rasanya Allah SWT tak kepalang tanggung didalam mengijabah doa ummat yang aniaya seperti saya ini. Karena beberapa kepercayaan terkait dengan gerakan sosialisasi ekonomi syariah ini kemudian berkembang luas menjadi persaudaraan sejati didalam Islamic Brotherhood dan Sisterhood di Indonesia. Didalam gambar diatas juga tampak Ratih Sanggarwati yang turut terundang untuk semakin memperluas ikatan persaudaraan syariah ini.

Membahas isi dari buku Mas Syakir Sula Marketing Bahlul, berisi bagaimana sebagai bussines person dikota besar seperti Jakarta dapat melakukan kegiatan marketingnya tanpa harus terjebak dengan langkah-langkah maksiat yang selama ini dikenal sebagai bisnis bukan sekedar uang belaka namun termasuk servis maksiat didalamnya. Metode yang dipakai Mas Syakir adalah metode PAR (Participatory Action Research), dimana sang penulis terlibat aktif didalamnya. Bila dalam metode PRA sebelum ini periset terlibat sebagai salah seorang pelakunya, maka hebatnya Mas Syakir mampu memberi jarak melibatkan diri tanpa harus menjadi terlibat. Luar biasa!

Cerita demi cerita seakan tak mampu saya tahan untuk bersegera diselesaikan. Buku tebal sedang tersebut habis saya lahap didalam dua hari saja, alhamdulillah. Pendekatan undercover terasa gurih dan crispy seperti renyahnya keripik singkong buatan Kota Cimahi, Jabar 1 (Dapil Pileg saya dari PPP) yang menemani saya sembari membaca buku tersebut. Hanya saja ada yang sedikit menggangu ketika tokoh-tokoh didalamnya kenapa ada yang harus disertakan initial namanya, sehingga saya khawatir bila kelak Mas Syakir Sula harus berhadapan dengan gugatan delik pidana pencemaran nama baik dalam Pasal 310 dan 311 KUHP terkait dengan pencemaran nama baik serta perbuatan tidak menyenangkan. Namun semoga saja tidak terjadi, karena siapa juga kan yang faham dengan kehidupan dunia papan atas yang eksklusif berikut para pelakunya selama ini? Apalagi didalam buku tersebut banyak diselingi humor ringan namun sangat menggelitik, sehingga kita sebagai pembaca tidak merasa digurui.

Selamat berkarya lagi dalam waktu dekat wahai Kekasih Allah Mas Syakir Sula saudaraku… All the best ya? Allahu Akbar!

Sumber:http://marissahaque.blogdetik.com

RESENSI BUKU: Menelusuri Jejak Barack Obama di Jakarta



RESENSI BUKU: Menelusuri Jejak Barack Obama di Jakarta

 
BUDAYA 

 Oleh : Dr. Dito Anurogo | 17-Jan-2009
 

RESENSI BUKU: Menelusuri Jejak Barack Obama di Jakarta


Judul Buku: Menelusuri Jejak Barack Obama di Jakarta
Penerbit: mediakita, Jakarta
Cetakan: kedua
Tahun: 2008
Penulis dan Penyunting Awal: Arifin Asydhad, Nurul Hidayati
Tebal: xiii + 120 halaman
Ukuran buku: 13,0 cm x 18,8 cm

Menurut penulis, inilah buku yang dinanti-nanti oleh sejuta penggemar Barack Obama (atau istilah kerennya Barack Obama Fans Club).

Buku ini merupakan karya jurnalistik yang telah dipublikasikan di www.detik.com. Mungkin inilah yang menjadikan buku ini enak dibaca dan mengalir.

Selain itu, buku ini menarik, terutama karena mengungkapkan banyak hal, antara lain: apa sih...hubungan Barack Obama dengan buaya? Bener nggak sih dia pernah tinggal dan bersekolah di Menteng? Benarkah Obama menganut berbagai agama? Darimana asal-usul nama Barack Obama? Siapa itu Ann Soetoro? Benarkah ia pernah tinggal di Candi Baru, Semarang?

Nah kalau ingin tahu lebih jauh, di bawah ini tertulis daftar isi yang dapat membantumu untuk memutuskan, perlukah buku ini dibaca? Apa manfaatnya, terutama kalau kamu memang benar-benar tertarik dengan Barack Obama.


Daftar Isi Buku

A. Calon Presiden AS dari Gang Sempit

1. Senator Amerika Rasa Indonesia
2. SD di Jakarta, Jadi Capres AS 2008
3. Capres AS dari Gang Sempit
4. Kisah Jabat Tangan Bung Ikra
5. Indonesia Membuka Mata Obama Soal Kemiskinan & Korupsi
6. Barack Obama, dari mana Anda Mendapat Nama yang Lucu?
7. Ikranagara: Bila Hillary Capres, Barack Obama Cawapres
8. Dukungan Guru SD Barry
9. Good Luck, Barry!

B. Jejak di SD Asisi dan SD Menteng 01

1. Terdaftar sebagai Barry Soetoro
2. Barry, Tengok Sekolah Dong!
3. SD Besuki Jadi Cagar Budaya
4. Suka Pramuka, Sering Bagi Cokelat
5. Oh... Si Anak Negro Itu
6. Kenangan di SD 4 Besuki
7. Si Kidal di Bangku Belakang
8. Barry di Mata Teman Sekelas
9. Kunjungan Senator Eni Faleomavaega

C. Kenangan di Menteng Dalam

1. Menghilang di Tahun 1970
2. Bersarung ke Mushala, Lucu Deh!
3. Keluarkan Buaya Saat Diganggu
4. Dor-doran di Hutan Asisi
5. Perjalanan ke Rawa Bilal
6. Makan Ikan Duh Asinnya!
7. Hewan-hewan Piaraan Barry
8. Daster Batik Tante Anne
9. Digoda Cokelat Rasa Terasi
10. Barry dan Kostum Madura
11. Ayah Tiri Barry dan Ayam Aduan
12. Barry ke Hawai, Ann Dunham jadi Konsultan BRI
13. Rumah Dempo yang Hilang
14. Mengejar Ayam, Menghindari Kerbau, dan Menonton Wayang
15. Tak Mudah Membeli Rumah Barry

D. Barack Obama dan Madrasah
1. Barack Obama Diserang Gara-gara Madrasah
2. Barack Obama Tidak Pernah Bersekolah di Madrasah
3. Barack Obama Terus Bantah Soal Tudingan Sekolah Madrasah
4. RI Sudah Jelaskan 'Madrasah' ke AS


Tentang Peresensi Buku

Dito Anurogo

- An active and extraordinary student in School of Medicine, Sultan Agung Islamic University (UNISSULA),Semarang, Central Java, Indonesia.
- A member of International Federation of Medical Students'
Associations (IFMSA).
- A member of Center for Indonesian Medical Students' Activities
(CIMSA).
- A member of Forum
Lingkar Pena (FLP) Semarang, Indonesia.

Tema Sosial Buku ke 2 Ibuku Marissa Haque: "Bahasa Kasih"

Buku Kedua Marissa Haque diterbitkan oleh PT. ROSDA KARYA Bandung

Ibuku Marissa Haque sangat kental hati sosialnya. Bukan sekedar kepada kedua anak knadungnya, namun juga kepada beberapa anak kurang beruntung lainnya di dunia fana ini.  Seperti apa yang dilakukannya kepada anak-anak tunarungu di Indonesia dalan riset pasca sarjananya dari Unika Atmajaya sekitar belasan tahun lalu. Jadilah sebuah buku dengan judul "Bahasa Kasih"

Mama Aya (Soraya Haque) Juga Menulis Buku: Isabella Fawzi

karya buku mama soraya haque soekarno (tantenya isabella fawzi), adik marissa haque

"AMINAH" Buku Karya Pertamaku: Marissa Haque Fawzi



"Aminah"


Oleh: Marissa Haque Fawzi
 
Diterbitkan oleh PT. Remaja Rosda Karya, Bandung, 1999

Aminah adalah seorang gadis kecil berjilbab. Ia hidup didaerah kumuh yang berdebu ditepi pantai Sampur, Jakarta.

Rumah-rumah disana terbuat dari papan dan kardus bekas. Sampah menggunung. Kaleng-kaleng bekas yang sudah berkarat bertebaran disana-sini. Dicelah-celah jendela, jemuran-jemuran bergantungan menunggu kering. Sebagian lagi bergantungan diatas tali-tali yang terbentang.

Aminah tinggal bersama ibunya. Setiap hari setelah selesai sholat Subuh, mereka menerima cucian yang dititipkan oleh keluarga-keluarga kaya dari luar lingkungan mereka. 

Sehabis menjemur semua pakaian tersebut, Aminah pergi bermain-main kepantai didekat rumahnya. Biasanya ia bermain diantara karang-karang diatas pasir. Terkadang beberpa anak kecil lainnya bermain bersamanya. Pada kesempatan lain, ia lebih suka sendirian. Berdiam diri memandang gelombang pasang yang berkejaran menerpa karang. Dibiarkannya desir angin memainkan ujung-ujung jilbabnya.

Malam harinya Aminah berjualan kembang. Aminah mengelompokkan kembang tersebut sesuai warnanya; mulai dari warna merah muda, jingga, putih, dan ungu. Bersama Halimah sahabatnya mereka menjual bunga-bunga tersebut dijalan dekat lampu merah. Disana banyak anak-anak sebayanya bermain-main.

Malam itu tak ada bulan. Bintangpun enggan menampakka dirinya. Langit hitam pekat tertutup awan. Walaupun malam terasa panas, kedua anak itu menggigil kedinginan sampai ketulang sumsum.
Aminah dan Halimah berjalan menjajakan kembangnya. Mereka sampai disebuah jalan yang penuh dengan lampu beraneka warna. Hingar bingar kendaraan bermotor dan orang-orang yang berlalu lalang.

Tercium bau garam laut bercampur bau polusi yang berasal dari knalpot kendaraan-kendaraan bermotor yang bunyinya memekakkan telinga.

Aminah dan Halimah berjalan dianata mobil-mobil. Menawarkan kembang kepada para pengendara. Ketika bunyi klakson nyaring menyentak, Aminah dan Halimah buru-buru menyingkir.

Seorang wanita tertarik membeli lima tangkai kembang. Aminah dan Halimah tidak dapat menatap wajahnya, karena hanya tangannya saja yang terjulur keluar melalui celah jendela mobil. Wanita itu memberikan uang lima ribu rupiah.

Ketika lampu berubah warna menjadi hijau, mereka berdua kembali duduk sambil menatap kendaraan-kendaraan yang melaju kencang. Lampu-lampu jalan yang bersinar sangat terang, membuat bayangan pohon disekitarnya menjadi semakin dalam. Angin laut bertiup sepoi-sepoi. Udara makin dingin. Malam semakin larut.

Tiba-tiba terdengar bunyi tangisan keras yang menimpali bunyi kendaraan yang berlalu lalang. Aminah tahu siapa yang menangis. Segera didatanginya suara itu.

Seorang anak lelaki menggeliat diatas pangkuan ibunya. Sang ibu menepuk-nepuk punggung sang bocah sambil bersenandung lirih sampai sang bocah tertidur.

Aminah melihat kacang rebus jualan si ibu masih menggunung, belum laku. Ah, kasihan sekali. “Apa khabar Aminah? Banyak laku jualanmu?”, sapa ibu penjual kacang rebus itu. Namanya Ibu Rimpi. “Baru sedikit,” jawab Aminah.

“Anakku ini menangis terus sepanjang hari. Tapi kami tak dapat pulang dulu krtumah kalau belum dapat uang. Lihat jualanku hari ini masih sangat banyak tersisa.” Senyum ibu Rimpi terlihat sangat getir sembari menatap wajah-wajah cilik dihadapannya yang manis, jujur, dan polos serta mempunyai kulit yang halus, mata yang bening, dan senyum yang tanpa beban.

Tiba-tiba anak lelakinya menangis lagi. Maka tahulah Aminah dan Halimah bahwa anak lelaki tersebut kelaparan dan kedinginan.

Dengan uang lima ribu rupiah hasil penjualan mereka malam itu, Aminah dan Halimah bergegas membeli makanan dan minuman hangat di sebuah warung dipinggir jalan dekat tempat mereka mangkal. Uang sebanyak itu cukup untuk membeli empat gelas teh manis dan lima potong pisang rebus. “Ah, betapa mahalnya harga makana sekarang ini,” gumam Aminah.

Aminah dan Halimah membawakan makanan dan minuman itu ketempat Ibu Rimpi dan anakknya. Mereka berempat melahapnya dengan nikmat.

Tiba-tiba Aminah merasakan perutnya sakit bukan alang kepalang. “Ya Allah…apa yang terjadi dengan diriku ini?”, gumamnya. Halimah, Ibu Rimpi dan anak lelakinyapun terlihat kesakitan. Mereka semua limbung dan jatuh ketanah.

Tiba-tiba dunia terasa semakin kelam dari malam sesungguhnya. Aminah tak mampu lagi bernafas. Namun ia masih berusaha menghirup udara sebanyak-banyaknya. Dalam lemahnya ia berdoa: “La ilaha Illa anta subhanaka inni kuntu minadz dzalimiin.” Yang artinya ‘Maha suci Engkau, Maha Mulia Engkau, hamba ini seorang aniaya’ (doa Nabi Yunus ketika diperut ikan Paus). Tidak ada tempat lain untuk berlindung serta memohon pertolongan kecuali kepada-Nya.

Aminah keracunan makanan. Semua terjadi akibat pabrik-pabrik yang tak bertanggung jawab membuang limbah di Teluk Jakarta, dilokasi Aminah didaerah Sampur. Lalat-lalat berterbangan diparit-parit dan jamban-jamban dekat rumahnya. Menghinggapi makanan dan minuman yang dibelinya, meninggalkan racun dan kotorannya disana.

Tiba-tiba tercium bau semerbak, wangi sekali. Langit kelam tiba-tiba menjadi terang. “Apa yang terjadi? Dimanakah aku?” Aminah kebingungan. “Apa yang harus aku lakukan?”

Desir ombak terdengar. Semakin lama semakin keras. Kaki-kaki mungil Aminah serasa menginjak air laut ditepi pantai. Anginpun seakan membisikkan sesuatu ditelinganya.



Aminahpun teringat akan kembang yang masih digenggamnya. Dipandanginya sesaat, sampai tiba-tiba terbersit sesuatu didalam pikirannya. Dilemparkannya kembang-kembang itu dilangit.


Langit pekat berganti terang, cahaya putih bersinar, membuat bintang-bintang tampak terang benderang. Aminah melihat orang-orang berhenti bercakap-cakap. Tak ada lagi deru kendaraan yang membisingkan. Wajah orang-orang terlihat bersih dan bersinar, menebar senyum dimana-mana. Betapa tenteram, betapa indah.


Perlahan Aminah berjalan meyusuri tepian pantai, pulang kerumah. Sendirian, terlepas dari kerumunan orang banyak. Mengikuti arah sinar, nun didepan sana. Samar-samar terlihat bayangan ayahnya. Tapi Aminah merasa tak pasti. Ia terus membaca shalawat. Mengayuhkan kaki kecilnya, ia ingin menemui ibunya dirumah.


Aminah terus berjalan dibawah kaki langit yang penuh rahasia. Ditatapnya taburan cahaya yang bersinar. Bintang-bintang nun jauh disana adalah miliknya.


***

"Supernova" Karya Dewi Dee Lestarisa haque, angelina sondakh, buku, nurul ari

"Supernova" Karya Dewi Dee Lestari, setelah itu dua sambungannya dalam trilogipun habis saya baca. Hayooo... siapakah lagi artis Indoensia mumpuni di dalam hal penulisan? Semoga semakin banyak ya?

Ekspresi Cinta Angie dalam Buku " Menyanyi bersama Keanu"


Walau sekarang sedang tambah berduka dikarenakan kasus yang sedang mencuat pisana gratifikasi Kemenpora, Angie tetaplah seorang perempuan muda dan ibu dengan satu anak balita yan ga sangat perhatian. Ngajeni keluarga dan terus sekolah...masya Allah, banyak sekali ranya kemiripan Angie dengan apa-apa saja yang selama ini kulakukan. Semalam baru saja kubelikan untuk seorang keponakan yang berulang tahun buku "Menyanyi bersama Keanu" tersebut. Mita berusia mirip Keanu, dan ibu Mita adalah penggemar almarhum Adjie Massaid. Selamat ya adinda Angie...bukumu kata si penjual di Gramedia Bintaro Jaya cukup lakunya. Semoga semakin laku ya?

Dalam Ekspresi Cinta Angie dalam Buku " Menyanyi bersama Keanu"

"Budaya Menulis Alumni Unika Atmajaya Jakarta: Marissa Haque Fawzi"

Baru kusadari beberapa hari terakhir ini ketika seorang teman yang dekat di hatiku dari FH UGM mengirimiku sms yang berbunyi: "Mbak Icha sayang...kelihatannya para alumni dari Unika Atmajaya Jakarta itu punya ciri yang sama deh yaitu suka menulis!"

Hhmmm...iya juga ya?


Namun saya menyukai dunia tulis-menulis jauh sebelum menapaki kaki mengambil S2 ku yang pertama di kampus tersebut. Tapi....memang, setelah gabung dalam pembelajaran di kampus tersebut, kemampuan dan kesenanganku menulis menjadi semakin terasah. Khususnya karena Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan di sini terkenal salah satu yang terbaik di Indonesia, sayapun mengambil S2 dari jurusan LTBI singkatan dari Linguistik Terapan Bahasa Inggris.

Tak hanya diriku Dari LTBI, ternyata adik kelasku dari FE (Fakultas Ekonomi) bernama Angelina Sondakh jua sangat produksitf sekarang dalam dunia penulisa buku. Memang banyak yang memcingkan mata ketika tulisannya melulu soal keluarga dan dirinya. Tapi saya pikir mereka yang sinis itu hanya iri kepada Angie yang cerdas serta produktif!

Iri sebenarnya hanyalah pertanda dari tak mampu...hehe... Jadi, kalau mereka iri jawabannya sebenarnya hanya satu yaitu "menulis juga dong!" Beradu karya melalui budaya menulis pasti akan positif. Daya nalar serta kreasi sportif pasti akan mengemuka, dan dampaknya akan menepis hal negatif lainnya. Sehingga tanpa ragu-ragu saya berani mengajak anda semua untuk bergabung bersama dalam dunia positif yang saya sekeluarga sukai, yaitu: "Ayo Memulis!"


Dalam: "Budaya Menulis Alumni Unika Atmajaya Jakarta: Marissa Haque Fawzi"

The Polite Lies Karya Kyoko Mori dalam Marissa Haque & Isabella Fawzi

The Polite Lies Karya Kyoko Mori dalam Marissa Haque & Isabella Fawzi
Polite Lies Karya Kyoko Mori

Tulisan Prof Boediono dari FEB UGM, Dosen Marissa Haque & Ikang Fawzi

Tulisan Prof Boediono dari FEB UGM, Dosen Marissa Haque & Ikang Fawzi
Ikang & Marissa Sangat Suka Tulisan Pop-ilmiah Prof Dr. Boediono Wapres RI

Buku Keadilan Mahkamah Agung dalam Marissa Haque Fawzi

Buku Keadilan Mahkamah Agung dalam Marissa Haque Fawzi
Buku Keadilan Mahkamah Agung dalam Marissa Haque Fawzi

Bulan Dibuai Awan Buku Katon Bagaskara 13 Tahun Lalu

Bulan Dibuai Awan Buku Katon Bagaskara 13 Tahun Lalu
Artis dan Karya Buku Indonesia